Selasa, 30 Agustus 2011

idul fitri 1432 H

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
^^

Senin, 22 Agustus 2011

cuplikan novel

***

"Dasar cewek genit!" bentak Marsya penuh emosi. Ia menuding Nesya di pojok koridor, dekat gudang sekolah. Tadi, sewaktu keluar kelas hendak pulang, Nesya langsung didekati Marsya cs dan "digiring" ke tempat ini.

Nesya hanya bisa terdiam. Bukan karena takut, tapi karena dia nggak tau gimana harus merespons.

"Kenapa? Lo takut?! Kalo baru segini aja udah takut, jangan jadi pacar Vino!" seru salah satu teman Marsya yang juga ada di lokasi kejadian.

Nesya berusaha tersenyum. Tatapannya polos. "Hm...sebenernya...apa salah kalo gue dan Vino pacaran?" tanyanya.

"Lo nanya apa salahnya? Salah besar! Vino itu punya gue!" tegas Marsya.

Wush! Serasa ada angin yang berembus di wajah Nesya. Ucapan Marsya menyadarkan Nesya akan sesuatu. Cewek-cewek di hadapannya ini udah pada nggak waras!

"Punya lo? sejak kapan Vino jadi barang? Sori ya, tapi bukannya lo mantanpacarnya Vino? Dan bukankah yang namanya MANTAN berarti nggak punya hak lagi?" Nesya mulai nyolot. Sekarang ini Vino udah jadi pacarnya. Jadi wajar dong kalo dia lebih berhak daripada Marsya yang hanya sekadar mantan?

Darah Marsya naik sampai ke ubun-ubun. Dilayangkannya tangan ke pipi Nesya. Nesya yang kaget langsung menutup mata. Tapi beberapa detik berlalu, Nesya merasa tamparan itu nggak mendarat ke pipinya. Perlahan ia membuka mata, dan dilihatnya Vino sedang menahan lengan Marsya kuat-kuat.

Vino mengempaskan tangan Marsya dengan kasar. "Sori ya, Sya, tolong jangan ganggu cewek gue lagi," ujar Vino dingin sambil menggandeng tangan Nesya.

Marsya yang merasa terhina makin nggak bisa mengendalikan emosinya. "Apa sih bagusnya dia dibanding gue!?"

Vino berhenti sesaat, tanpa menoleh. "Bagusnya adalah, gue lebih sayang dia dibanding lo."

Nesya merasa pipinya menghangat. Jujur, ia senang mendengarr Vino membelanya seperti tadi.

Mereka kembali melangkah, masih sambil bergandengan tangan, meninggalkan Marsya cs yang masih terlongo dan shock.

***
(8...9...10...UDAH BELOM?! -Laurentia Dermawan)


Cuma iseng pas baca-baca lagi koleksi novelku, eh gatau nya nemu cuplikan cerita ini. Sekilas mirip cerita ku waktu jaman-jaman dibully dan status ku yang sekarang. Ceritanya ada kok di salah satu entri di sini. Cuma ya ga sampek separah ini dan dibelanya juga ga sampek kayak gitu. Itu cerita uda dulu banget tapi masih membekas banget di hati yang mungkin akan terkenang sepanjang masa. Jujur, aku masih takut ketemu orang-orang itu. Yang paling aku takutkan adalah ketemu sama anak-anak alumni sekolah itu yang seangkatan sama mereka. Aku takut anggapan mereka tentang aku. Aku takut ga ada yang mau temenan sama aku. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi susah sekali menghilangkan rasa takut itu. Aku bingung harus bagaimana. Mencoba untuk berpura-pura tidak ada yang terjadi dan tidak akan terjadi apa-apa? Tapi terkadang, berpura-pura itu melelahkan....

Rabu, 17 Agustus 2011

ospek nanti bagaimana ya?


Saya cukup malas jika mendengar kata ospek. Malas untuk menjalani lebih tepatnya. Karena ospek selalu identik dengan marah-marah, bentak-bentak, senioritas, tugas yang aneh-aneh, dan lain sebagainya yang sudah menjadi rahasia umum. Tujuannya memang ingin mendidik siswa baru agar lebih disiplin di lingkungan yang baru tapi yang saya lihat di lapangan malah membuat 'junior' lebih berani melawan 'senior' nya (pengalaman waktu jadi panitia mos : dibentak adik kelas T.T). Tapi saya tidak tahu, apakah ospek saya nanti seperti itu atau tidak, semoga saja menyenangkan, tapi kalau dilihat dari fotonya sepertinya jauh dari kata menyenangkan (-.-").

Rangkaian acara ospek di kampus saya berlangsung dari tanggal 8-17 September 2011. Pada tanggal 8 September akan diadakan Expo Kelembagaan kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan Pra Study pada tanggal 9-10 September 2011, sedangkan pada tanggal 11-17 September adalah LDK yang akan dilaksanakan di Rindam. Menginap di sana selama satu minggu. Tidak ada handphone, alat penunjuk waktu, selimut, guling, haa saya tidak bisa membayangkan bagaimana dinginnya kalau malam. Semoga saya kuat. Amin.

Peraturan untuk melaksanakan ospek pun sudah dibagikan. Namun, menurut saya peraturannya tidak terlalu jelas. Kurang detail. Saya dan teman-teman jadi bingung. Tapi kami memutuskan untuk kompak dalam hal membawa barang-barang yang disuruh, biar kalau dimarahi ada temannya, hahaha. Selain membawa barang-barang, peserta ospek juga disuruh menghafal sebuah lagu. Lagu Totalitas Perjuangan judulnya. Lirik lagunya mbanyol menurut saya karena lirik satu dengan yang lain sedikit tidak nyambung, hehe, peace --v tapi saya sudah hafal lho meskipun kadang liriknya kebalik-balik hehehe.

Yaah apapun isi acara itu, toh juga harus dijalani, semangat ! Cuma sekali seumur hidup jadi harus semangat. Perjuangan masuk kampus itu lebih berat dari pada ospek. Ooyeah, semangat :D