Kemarin, aku iseng-iseng membuka sebuah blog. Blog seseorang yang tidak ku kenal tapi sudah menjadi musuhku. Sebenernya aku tidak menganggap kamu seperti itu, tapi mungkin kamu yang menganggap aku musuhmu, bahkan musuh bebuyutanmu. Yasudahlah terserah kamu (-.-").
Postinganmu metal 'mellow total'. Aku merasa bersalah bacanya. Kamu jadi kayak gitu secara tidak langsung juga gara-gara aku. Aku dianggap merebut seseorang yang sudah menemanimu selama 1 tahun beberapa bulan. Padahal? Allah tahu yang sebenarnya. Dan gara-gara kejadian itu, aku terkenal. Terkenal di sekolah lain. Terkenal buruk. Alhasil, teman-teman smp ku yang ada di sekolah itu, kalau ketemu mesti pura-pura tidak tahu bahkan pura-pura tidak kenal. Saking malunya kali kalau kenal sama aku. Bahkan..aku masih ingat, kamu pernah bilang kalau aku ini cewek p***k. Aku hanya bisa beristighfar dalam hati, ckckck. Dan gara-gara kejadian itu juga, teman-temanmu ngeadd aku di facebook. Mungkin teman-temanmu juga marah ke aku.
Sekarang, kamu bisa lihat apa yang terjadi padaku. Dia sudah meninggalkanku. Apakah ini karma? aku tidak tahu. Mungkin sedikit banyak kamu merasa senang setelah mendengar berita ini. Mungkin juga ada temanmu atau bahkan kamu yang meng-kapok-an aku. Kalau saat itu kamu merasa bahwa kamu menjadi tempat persinggahan, sekarang aku yang merasa jadi tempat pelampiasan. Rasanya seperti habis manis sepah dibuang. Hah miris bukan?
Ini pelajaran berharga sekali buat aku. Jangan mudah percaya ke orang meskipun orang itu sangat kamu harapkan. Aku merasa tertipu, bego, bodoh. Tiga kali jatuh di lubang yang sama dan aku merasa itu cukup, jangan lagi karena rasanya sungguh tidak enak. Ada yang bilang padaku, "mungkin Allah tahu kalau kamu itu orangnya ga kapok an, makanya diganepin jatuh tiga kali, haha". Yaah itu mungkin saja.
Semua sudah terjadi dan tidak ada yang 'happy ending'. Tapi kenapa aku tidak bisa membenci orang itu? Mungkin seharusnya memang tidak, yang bisa aku lakukan hanya memutuskan untuk tidak berharap padanya lagi. Karena aku takut harapanku akan sirna lagi seperti yang sudah-sudah. Yeah benar, sekarang saatnya untuk berhenti berharap. Aku ini masih labil tapi semoga ini keputusan yang tepat dalam ke-labil-anku. Haha..
Aku tidak bisa melupakan semuanya. Sekarang yang aku bisa hanya berpura-pura kalau 6 bulan yang lalu tidak ada apa-apa, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, dan berpura-pura semua baik-baik saja. Bukankah berpura-pura itu penting? haha sebenarnya tidak dalam masalah ini.
Terimakasih untuk seseorang di sana yang telah memberi saya musuh, memberi pelajaran, memberi kenangan indah dan juga buruk. Maaf juga atas semua salahku. Semoga kamu sukses dan mendapat orang lain yang jauh lebih baik dari mantan-mantanmu. Dan doakan aku agar bisa hidup normal lagi karena aku ingin meraih mimpi-mimpiku untuk bisa sukses dan membahagiakan orang-orang yang aku sayangi tanpa ada pikiran-pikiran tentang masalah ini. Amin ya Allah . . .